Lebih dari satu abad telah berlalu, namun nama Jack the Ripper masih menggema sebagai salah satu misteri kriminal yang paling mengerikan dan belum terpecahkan dalam sejarah. Pembunuh bayangan yang meneror distrik Whitechapel, London, pada tahun 1888 itu, membunuh setidaknya lima wanita dengan kekejaman yang tak terbayangkan. Puluhan teori dan spekulasi muncul, menuduh mulai dari bangsawan, tukang daging, hingga seniman. Namun, satu teori yang terus mendapatkan daya tarik dan dukungan dari para peneliti modern adalah: Jack the Ripper adalah seorang dokter.

Teori ini bukan sekadar tebakan. Ia didukung oleh analisis mendalam terhadap modus operandi, laporan otopsi zaman Victoria, dan pemahaman baru dalam ilmu forensik.
Mengapa Seorang Dokter? Bukti-Bukti dari TKP
Kunci dari teori “Dokter” terletak pada sifat spesifik dari luka yang ditimbulkan pada korban. Jack the Ripper bukanlah pembunuh biasa; dia adalah individu dengan pemahaman mendalam tentang anatomi manusia.
- Presisi dan Keahlian Anatomi:
Korban-korban Ripper, seperti Mary Ann Nichols dan Catherine Eddowes, menunjukkan luka yang dilakukan dengan presisi yang mengerikan. Pembedahan dilakukan dengan irisan yang dalam dan bersih, seringkali memotong tenggorokan dalam satu gerakan cepat dan pasti. Yang lebih mencolok adalah pengangkatan organ-organ tertentu, seperti uterus (rahim) dan ginjal. Dalam kasus Annie Chapman, uterus-nya diangkat dengan sangat ahli, hampir tanpa merusak organ di sekitarnya. Laporan dokter polisi pada waktu itu, Dr. George Bagster Phillips, menyatakan bahwa pelaku memiliki “pengetahuan anatomi dan keterampilan seorang ahli bedah” – bukan pengetahuan seorang tukang daging atau penjagal yang sering dijadikan kambing hitam. - Minimnya Percikan Darah dan Pencahayaan yang Buruk:
Banyak pembunuhan terjadi di tempat gelap dan terbuka, dengan waktu yang sangat terbatas. Namun, pelaku mampu melakukan pembedahan rumit hampir dalam kegelapan. Seorang dokter, yang terbiasa melakukan operasi dalam kondisi pencahayaan yang tidak ideal pada era itu (hanya mengandalkan lampu minyak atau lilin), akan memiliki keahlian ini. Kemampuan untuk bekerja cepat dan akurat dalam tekanan adalah ciri khas seorang ahli bedah. - Penggunaan Alat Khusus:
Luka tusukan dan potongan menunjukkan penggunaan pisau yang sangat tajam dan kemungkinan besar adalah pisau bedah (scalpel) atau pisau pemotong yang biasa digunakan dalam prosedur medis. Seorang dokter akan memiliki akses mudah dan keahlian menggunakan alat-alat semacam itu.
Mengapa Seorang Dokter Melakukan Pembunuhan Keji Ini?
Motivasi selalu menjadi bagian yang paling sulit dari teka-teki Jack the Ripper. Jika dia memang seorang dokter, apa yang mendorongnya?
- Eksperimen Gila atau Penelitian yang Menyimpang: Era Victoria adalah masa kemajuan ilmu kedokteran yang pesat, tetapi juga penuh dengan praktik etis yang kelam. Teori ini menyatakan bahwa si pembunuh mungkin adalah seorang dokter atau mahasiswa kedokteran yang terobsesi untuk mempelajari anatomi perempuan, khususnya sistem reproduksi, di luar batas-batas laboratorium. Keterbatasan mayat untuk praktik anatomi (melalui Undang-Undang Anatomi 1832) mungkin mendorong individu yang tidak stabil secara mental untuk “mengumpulkan” spesimennya sendiri.
- Kebencian Terhadap Perempuan (Misogini) yang Patologis: Banyak korban adalah wanita dari kelas pekerja yang terlibat dalam prostitusi. Seorang dokter yang mungkin sering menangani penyakit kelamin atau melihat “dampak buruk” prostitusi bisa mengembangkan kebencian yang mendalam terhadap kelompok ini, yang memanifestasikannya dalam bentuk kekerasan ekstrem.
- Psikopat dengan Keahlian: Teori yang paling sederhana adalah bahwa si pembunuh adalah seorang psikopat yang kebetulan memiliki profesi sebagai dokter. Keahlian medisnya memberinya alat dan kepercayaan diri untuk menjalankan fantasi kekerasannya dengan presisi.
Siapa Dokter yang Dimaksud? Beberapa Kandidat dalam Teori
Beberapa nama calon tersangka yang diajukan para peneliti sejalan dengan teori dokter ini:
- Dr. Thomas Neill Cream: Seorang dokter yang dihukum karena meracuni pasiennya. Dia memiliki kebencian terhadap pelacur dan sedang dipenjara pada saat pembunuhan terjadi. Namun, beberapa klaim bahwa dia sengaja dipenjara agar tidak tersangka, meski buktinya lemah.
- Dr. Alexander Pedachenko: Seorang dokter Rusia yang dikatakan dikirim oleh polisi rahasia Tsar untuk mempermalukan Scotland Yard. Cerita ini dianggap sebagai hoaks oleh banyak sejarawan.
- Dr. Francis Tumblety: Seorang “dokter” Amerika yang praktiknya meragukan (lebih tepat disebut dukun), tetapi dia ditangkap karena kasus tidak senonoh tak lama setelah pembunuhan dan memiliki kebencian yang diketahui terhadap wanita. Dia adalah tersangka yang cukup kuat di mata Scotland Yard.
Yang paling menarik adalah analisis modern oleh para ahli seperti Dr. Thomas Bond, yang melakukan otopsi pada korban terakhir, Mary Kelly. Bond sendiri menyimpulkan bahwa pelakunya pasti memiliki pengetahuan bedah yang substansial.
Kesimpulan: Teori yang Paling Meyakinkan
Meskipun identitas Jack the Ripper mungkin tidak akan pernah bisa dipastikan 100%, teori bahwa dia adalah seorang dokter tetap menjadi yang paling kokoh berdasarkan bukti forensik. Presisi, kecepatan, dan pengetahuan anatomi yang ditunjukkan dalam pembunuhan Whitechapel mengarah pada seseorang yang tidak hanya terlatih, tetapi juga nyaman dengan darah dan pembedahan.
Jack the Ripper bukanlah hantu atau monster mitos, melainkan seorang pria dengan keahlian yang mengerikan yang menggunakan pengetahuannya untuk tujuan yang paling jahat. Teori “Dokter” memberikan penjelasan yang paling rasional dan berbasis bukti untuk salah satu kekejaman paling terkenal dalam sejarah, mengukir identitasnya bukan sebagai orang biasa, tetapi sebagai seseorang yang seharusnya dedikasinya untuk menyelamatkan nyawa, justru digunakan untuk menghancurkannya.