Sejarah Batu Rosetta Kunci Membuka Hieroglif Mesir Kuno

Batu Rosetta adalah salah satu artefak paling penting dalam sejarah arkeologi. Ditemukan pada 1799, batu ini menjadi kunci untuk memecahkan misteri hieroglif Mesir Kuno yang telah membingungkan para ahli selama berabad-abad. Tanpa Batu Rosetta, pemahaman kita tentang peradaban Mesir kuno mungkin masih menjadi teka-teki.

Batu Rosetta

Dalam artikel ini, kita akan membahas:
✔ Penemuan Batu Rosetta
✔ Struktur dan Isi Prasasti
✔ Peran Jean-François Champollion dalam Memecahkan Kode Hieroglif
✔ Arti Penting Batu Rosetta bagi Dunia Modern


Penemuan Batu Rosetta

Batu Rosetta ditemukan pada 15 Juli 1799 oleh tentara Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte selama kampanye militer di Mesir. Batu ini ditemukan di dekat kota Rashid (Rosetta), di Delta Nil.

Setelah kekalahan Napoleon, Batu Rosetta diserahkan kepada Inggris berdasarkan Perjanjian Alexandria (1801) dan kini disimpan di British Museum, London.


Struktur dan Isi Prasasti

Batu Rosetta adalah sebuah lempengan batu granodiorit berukuran 112 x 76 cm, memuat tiga versi dekrit yang dikeluarkan pada 196 SM oleh Raja Ptolemy V Epiphanes:

  1. Hieroglif Mesir – Bahasa resmi para pendeta dan upacara keagamaan.
  2. Demotik – Bentuk tulisan sehari-hari masyarakat Mesir saat itu.
  3. Yunani Kuno – Bahasa pemerintahan pada masa Dinasti Ptolemaik.

Karena teks Yunani dapat dibaca oleh para sarjana, Batu Rosetta menjadi kunci untuk memecahkan hieroglif dengan membandingkan ketiga versi tersebut.


Jean-François Champollion: Sang Pembuka Rahasia Hieroglif

Selama bertahun-tahun, banyak ilmuwan mencoba memecahkan hieroglif, tetapi Jean-François Champollion, seorang filolog Prancis, berhasil pada 1822.

Langkah-Langkah Pemecahan Kode:

  1. Mengidentifikasi Nama Ptolemy dan Cleopatra – Champollion menyadari bahwa cartouche (lingkaran oval) pada batu berisi nama penguasa.
  2. Membandingkan dengan Bahasa Koptik – Champollion mengetahui bahwa bahasa Koptik adalah keturunan bahasa Mesir Kuno, membantunya memahami bunyi hieroglif.
  3. Mengungkap Sistem Campuran – Hieroglif ternyata bukan hanya simbol ideografis (gambar mewakili makna) tetapi juga fonetik (gambar mewakili bunyi).

Pada 27 September 1822, Champollion mengumumkan penemuannya di depan Académie des Inscriptions et Belles-Lettres, membuka jalan bagi studi Mesir Kuno modern.


Arti Penting Batu Rosetta bagi Dunia Modern

  1. Membuka Jendela Sejarah Mesir Kuno – Berkat Batu Rosetta, kita bisa membaca Kitab Orang Mati, prasasti piramida, dan catatan sejarah Firaun.
  2. Dasar Egyptologi – Batu ini menjadi fondasi ilmu Egyptologi, memungkinkan penelitian mendalam tentang budaya, agama, dan pemerintahan Mesir kuno.
  3. Inspirasi bagi Linguistik – Metode Champollion memengaruhi cara kita mempelajari bahasa-bahasa kuno lainnya.

Kesimpulan

Batu Rosetta bukan sekadar batu biasa—ia adalah harta karun sejarah yang mengubah pemahaman kita tentang peradaban kuno. Berkat kerja keras Champollion dan para ilmuwan lainnya, hieroglif yang awalnya misterius kini dapat dibaca, membuka pintu bagi penemuan-penemuan baru tentang Mesir Kuno.

Hingga kini, Batu Rosetta tetap menjadi salah satu artefak paling berharga di dunia, mengingatkan kita akan pentingnya pelestarian dan studi sejarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *