Bruce Lee adalah nama yang tak pernah pudar. Ia bukan hanya ikon bela diri, tetapi juga fenomena global yang mengubah persepsi dunia tentang Asia dan film laga. Namun, di balik ketenarannya yang gemilang, terselip sebuah narasi gelap yang sering disebut-sebut sebagai “Kutukan Bruce Lee.” Istilah ini muncul untuk menjelaskan rangkaian nasib tragis yang menimpa keluarga dan beberapa orang yang erat kaitannya dengan legenda tersebut. Apakah ini sekadar kebetulan yang menyedihkan, atau ada benang merah misterius yang menghubungkan mereka?

Artikel ini akan mengupas tuntas nasib-nasib misterius para penerus Bruce Lee, menganalisis fakta di balik mitos kutukan, dan warisan abadi yang ditinggalkannya.
Kematian Bruce Lee yang Mengguncang Dunia
Segalanya bermula dari tragedi utama. Pada 20 Juli 1973, dunia berduka. Bruce Lee, pria yang dianggap tak terkalahkan, meninggal secara mendadak dan dramatis di Hong Kong pada usia 32 tahun. Penyebab kematiannya yang resmi adalah edema serebral (pembengkakan otak). Diduga, reaksi abnormal terhadap obat penghilang rasa sakit, Equagesic, menjadi pemicunya.
Kematiannya yang tiba-tiba dan penuh misteri langsung memicu berbagai teori konspirasi. Mulai dari dugaan pembunuhan oleh triads, kutukan keluarga, hingga balas dendam dari komunitas bela diri tradisional yang merasa terusik. Kematiannya menciptakan kekosongan besar dan menjadi fondasi dari legenda “kutukan” ini.
Penerus Darah: Tragedi Brandon Lee
Jika kematian Bruce Lee adalah babak pertama, maka tragedi yang menimpa putranya, Brandon Lee, seolah mengukuhkan narasi kutukan tersebut. Brandon tumbuh dengan bayang-bayang besar ayahnya, tetapi berhasil membangun identitasnya sendiri sebagai aktor berbakat.
Pada 1993, saat syuting film The Crow, sebuah kecelakaan fatal terjadi. Sebuah pistol prop yang seharusnya berisi peluru hampa, ternyata masih memiliki ujung peluru yang tersangkut di dalam laras. Saat adegan ditembak, peluru dummy itu terlontar dengan kecepatan dan kekuatan nyaris sama dengan peluru sungguhan. Brandon Lee tertembak di perut dan meninggal dunia di rumah sakit. Ia berusia hanya 28 tahun, lebih muda dari ayahnya saat meninggal.
Kesamaan antara kematian Bruce dan Brandon begitu mencolok:
- Meninggal di puncak karier.
- Usia yang masih sangat muda.
- Kematian yang mendadak dan tidak terduga.
- Terkait dengan dunia hiburan (film).
Kematian Brandon inilah yang paling sering dijadikan bukti kuat adanya “Kutukan Bruce Lee.”
Nasib Tragis Lain di Lingkaran Bruce Lee
Meski tidak segenting kematian Brandon, beberapa orang di sekitar Bruce Lee juga mengalami nasib nahas, yang semakin memperkuat narasi kutukan.
- Lee Hoi-Chuen (Ayah Bruce Lee): Meninggal karena pendarahan otak pada 1965. Beberapa orang menghubungkan penyakit yang sama yang berkaitan dengan otak dengan kematian Bruce.
- André Morgan (Produser): Produser yang kerap bekerja dengan Golden Harvest ini mengalami serangkaian musibah setelah kematian Bruce, termasuk proyek-proyek yang gagal dan konflik hukum, meski ia sendiri selamat.
- Betty Ting Pei (Aktris): Bruce Lee ditemukan meninggal di apartemen Betty Ting Pei. Setelah kejadian itu, kariernya hancur dan ia hidup dalam keterpurukan, sering dijadikan kambing hitam oleh media.
Analisis: Fakta atau Kebetulan?
Lantas, benarkah Kutukan Bruce Lee itu nyata? Dari sudut pandang logis dan saintifik, ada penjelasan yang lebih rasional:
- Kecelakaan yang Dapat Dijelaskan: Kematian Brandon Lee adalah kecelakaan industri film yang tragis akibat kelalaian dalam penanganan properti senjata. Investigasi menyimpulkannya sebagai accidental death.
- Kondisi Medis: Kematian Bruce Lee, meski langka, dapat dijelaskan secara medis. Beberapa ahli modern menduga ia menderita epilepsi kematian mendadak tak terduga (SUDEP), yang lebih rentan pada orang dengan kondisi epilepsi tertentu.
- Bias Konfirmasi: Manusia cenderung menghubungkan peristiwa-peristiwa tragis yang kebetulan menimpa satu kelompok. Banyak orang lain di sekitar Bruce Lee yang hidup normal dan sukses, seperti istrinya Linda Lee Cadwell, dan anak perempuannya, Shannon Lee, yang justru aktif melestarikan warisan ayahnya.
Warisan Abadi yang Tak Terkutuk
Terlepas dari narasi kutukan, warisan Bruce Lee justru terus hidup dan berkembang.
- Shannon Lee: Putri Bruce Lee menjadi penerus semangat ayahnya. Ia mengelola Bruce Lee Foundation dan aktif mempromosikan filosofi Jeet Kune Do.
- Bruce Lee Foundation: Yayasan ini didedikasikan untuk melestarikan filosofi, seni, dan warisan budaya Bruce Lee.
- Pengaruh Budaya Global: Bruce Lee tetap menjadi inspirasi bagi atlet, seniman bela diri, dan pembuat film di seluruh dunia. Filosofinya tentang air dan adaptasi terus dipelajari.
Kesimpulan
“Kutukan Bruce Lee” adalah sebuah mitos modern yang lahir dari kombinasi kematian tragis, misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya, dan rasa hormat dunia pada seorang legenda. Nasib Brandon Lee dan lainnya adalah rangkaian peristiwa menyedihkan yang kebetulan terjadi dalam satu lingkaran. Namun, jika ada yang benar-benar “hidup,” itu bukanlah kutukannya, melainkan semangat, filosofi, dan pengaruhnya yang tetap abadi hingga hari ini. Daripada berfokus pada kutukan, warisan Bruce Lee justru mengajarkan kita tentang disiplin, inovasi, dan melampaui batas—nilai-nilai yang jauh lebih kuat daripada takhayul apa pun.