Apa Itu Heterokromia?
Heterokromia adalah kondisi di mana iris mata memiliki warna yang berbeda antara satu dengan lainnya. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada manusia tetapi juga pada hewan. Heterokromia bisa bersifat genetik atau disebabkan oleh faktor lain seperti cedera atau penyakit.

Pada hewan, heterokromia sering ditemukan pada kucing, anjing, dan kuda. Kondisi ini membuat penampilan mereka terlihat lebih unik dan menarik.
Penyebab Heterokromia pada Hewan
Beberapa faktor yang menyebabkan heterokromia pada hewan antara lain:
- Genetik – Banyak kasus heterokromia diturunkan dari induk ke anaknya.
- Sindrom Waardenburg – Kelainan genetik yang memengaruhi pigmentasi mata, bulu, dan kulit.
- Cedera atau Peradangan – Trauma pada mata dapat mengubah produksi melanin.
- Pengaruh Ras – Beberapa ras hewan lebih rentan mengalami heterokromia, seperti kucing Turkish Van dan anjing Siberian Husky.
Jenis-Jenis Heterokromia pada Hewan
Heterokromia terbagi menjadi beberapa jenis:
- Heterokromia Lengkap (Complete Heterochromia) – Satu iris memiliki warna yang berbeda sepenuhnya (misalnya, satu mata biru dan satu mata hijau).
- Heterokromia Parsial (Sectoral Heterochromia) – Satu iris memiliki dua warna berbeda dalam satu mata.
- Heterokromia Sentral (Central Heterochromia) – Lingkaran warna berbeda di sekitar pupil.
Hewan dengan Heterokromia yang Paling Umum
1. Kucing
Kucing adalah hewan yang paling sering memiliki heterokromia, terutama ras:
- Turkish Van
- Turkish Angora
- Kucing Putih dengan Mata Biru dan Hijau
Kucing putih dengan mata biru sering kali tuli di satu telinga karena hubungan genetik antara pigmentasi dan pendengaran.
2. Anjing
Beberapa ras anjing terkenal dengan heterokromia, seperti:
- Siberian Husky
- Australian Shepherd
- Border Collie
- Dachshund
Anjing dengan heterokromia sering dianggap lebih eksotis dan menarik.
3. Kuda
Kuda dengan heterokromia biasanya memiliki satu mata biru dan satu mata cokelat. Kondisi ini sering ditemukan pada kuda dengan pola bulu “pinto” atau “appaloosa”.
4. Kelinci
Beberapa kelinci, terutama yang memiliki bulu putih, dapat memiliki mata dengan warna berbeda.
5. Reptil dan Burung
Heterokromia juga bisa terjadi pada reptil (seperti ular) dan burung, meskipun kasusnya lebih jarang.
Apakah Heterokromia Berbahaya bagi Hewan?
Secara umum, heterokromia tidak berbahaya dan hanya memengaruhi penampilan. Namun, jika perubahan warna mata terjadi tiba-tiba, sebaiknya periksakan ke dokter hewan karena bisa jadi tanda penyakit seperti:
- Glaukoma
- Tumor mata
- Peradangan
Fakta Menarik tentang Hewan Heterokromia
- Kucing dengan heterokromia sering dianggap pembawa keberuntungan dalam beberapa budaya.
- Anjing Siberian Husky dengan mata biru dan cokelat sangat populer di media sosial.
- Heterokromia lebih umum terjadi pada hewan berbulu putih atau dengan gen piebald (bercak putih).
Kesimpulan
Heterokromia adalah fenomena unik yang membuat hewan seperti kucing, anjing, dan kuda terlihat lebih menawan. Meskipun kebanyakan kasus tidak berbahaya, penting untuk memantau kesehatan mata hewan peliharaan. Jika Anda memiliki hewan dengan mata dua warna, Anda termasuk beruntung karena merawat makhluk dengan keindahan langka!