Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, wilayah dengan aktivitas vulkanik dan seismik tertinggi di dunia. Dengan lebih dari 120 gunung api aktif, Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi erupsi vulkanik terbesar. Beberapa gunung api bahkan tercatat sebagai yang paling aktif dan berbahaya di dunia.

Artikel ini akan membahas gunung api paling aktif di Indonesia, dampak letusannya terhadap lingkungan dan masyarakat, serta upaya mitigasi yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.
Daftar Gunung Api Paling Aktif di Indonesia
1. Gunung Merapi (Jawa Tengah & Yogyakarta)
- Tinggi: 2.930 mdpl
- Letusan Terakhir: 2023
- Karakteristik: Erupsi eksplosif dengan awan panas (wedus gembel) dan aliran lahar.
- Dampak: Merapi telah memakan banyak korban jiwa, merusak infrastruktur, dan mengganggu penerbangan.
2. Gunung Sinabung (Sumatera Utara)
- Tinggi: 2.460 mdpl
- Letusan Terakhir: 2021
- Karakteristik: Erupsi berkepanjangan sejak 2010 setelah 400 tahun tidur.
- Dampak: Ribuan warga mengungsi, lahan pertanian rusak, dan abu vulkanik mencemari udara.
3. Gunung Kelud (Jawa Timur)
- Tinggi: 1.731 mdpl
- Letusan Terakhir: 2014
- Karakteristik: Danau kawah yang dapat memicu letusan freatomagmatik.
- Dampak: Letusan 2014 menyebabkan hujan abu hingga Jawa Barat dan menutup Bandara Surabaya.
4. Gunung Agung (Bali)
- Tinggi: 3.031 mdpl
- Letusan Terakhir: 2019
- Karakteristik: Erupsi besar terakhir 1963 menewaskan ribuan orang.
- Dampak: Pariwisata Bali terganggu, penerbangan dibatalkan, dan warga mengungsi.
5. Gunung Krakatau (Selat Sunda)
- Tinggi: 813 mdpl (Anak Krakatau)
- Letusan Terakhir: 2022
- Karakteristik: Letusan dahsyat 1883 menyebabkan tsunami dan perubahan iklim global.
- Dampak: Tsunami 2018 menewaskan ratusan orang di Banten dan Lampung.
Dampak Letusan Gunung Api di Indonesia
1. Dampak Positif
- Tanah Subur: Abu vulkanik menyuburkan tanah untuk pertanian.
- Energi Geothermal: Sumber energi panas bumi untuk pembangkit listrik.
- Pariwisata: Kawasan vulkanik menjadi destinasi wisata (contoh: Bromo, Kawah Ijen).
2. Dampak Negatif
- Korban Jiwa: Awan panas, lahar, dan gas beracun mengancam nyawa.
- Kerusakan Infrastruktur: Jalan, jembatan, dan pemukiman hancur.
- Gangguan Penerbangan: Abu vulkanik membahayakan pesawat terbang.
- Perubahan Iklim: Letusan besar dapat menurunkan suhu global (contoh: Krakatau 1883).
Upaya Mitigasi Bencana Gunung Api
Untuk mengurangi risiko bencana, pemerintah dan masyarakat melakukan:
- Pemantauan 24/7 oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
- Pembuatan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk evakuasi.
- Sosialisasi Tanggap Bencana kepada masyarakat sekitar.
- Sistem Peringatan Dini untuk erupsi dan tsunami vulkanik.
Kesimpulan
Indonesia memiliki beberapa gunung api paling aktif di dunia yang memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat. Meskipun berbahaya, gunung berapi juga memberikan manfaat seperti tanah subur dan energi geothermal. Dengan sistem mitigasi yang baik, risiko bencana dapat diminimalisir.
Dengan memahami karakteristik dan dampak gunung api, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman erupsi di masa depan.