Bukti Sejarah Majapahit dari Prasasti Tertinggal

Kerajaan Majapahit, salah satu imperium terbesar dalam sejarah Nusantara, meninggalkan warisan yang masih dikenang hingga kini. Namun, dari mana sebenarnya kita mengetahui kisah kejayaannya? Sumber sejarah primer dan paling otentik tentang Majapahit berasal dari prasasti—batu bertulis yang berfungsi sebagai dokumen resmi pada masanya. Artikel ini akan mengajak Anda menyelami bukti-bukti sejarah Majapahit melalui prasasti-prasasti peninggalannya yang berharga.

majapahit

Apa Itu Prasasti dan Mengapa Penting?

Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan keras seperti batu, logam, atau lempengan tembaga. Bagi para sejarawan, prasasti ibarat “surat resmi” dari masa lalu yang memberikan informasi langsung tentang situasi politik, sosial, ekonomi, dan keagamaan suatu kerajaan. Untuk Majapahit, prasasti menjadi kunci untuk membuka tabir kejayaan dan kompleksitasnya.

Prasasti-Prasasti Penting Peninggalan Majapahit

Berikut adalah beberapa prasasti kunci yang menjadi pilar utama rekonstruksi sejarah Majapahit:

1. Prasasti Kudadu (1294 M)

Prasasti ini adalah salah satu yang tertua dari era Majapahit, dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia berhasil mendirikan kerajaan.

  • Isi: Menceritakan pengabdian dan jasa seorang pejabat bernama Rama Kudadu yang membantu Raden Wijaya melarikan diri dari serangan Jayakatwang dari Kediri. Sebagai balas jasa, Raden Wijaya menganugerahi desa Kudadu sebagai sima (daerah bebas pajak).
  • Makna Penting: Mengkonfirmasi tahun berdirinya Majapahit dan menggambarkan situasi politik yang bergejolak pada masa transisi dari Kerajaan Singasari ke Majapahit.

2. Prasasti Sukamerta (1296 M) & Balawi (1305 M)

Kedua prasasti ini melengkapi kisah pendirian Majapahit dari sudut pandang keluarga kerajaan.

  • Isi: Menceritakan perjalanan Raden Wijaya (bergelar Kertarajasa Jayawardhana) dan menyebutkan keempat istrinya yang merupakan puteri-puteri Kertanegara dari Singasari. Prasasti Balawi juga menegaskan legitimasi Raden Wijaya sebagai penerus takhta yang sah.
  • Makna Penting: Memberikan informasi tentang silsilah dan strategi politik Raden Wijaya dalam mengkonsolidasi kekuasaannya dengan menyatukan keturunan Singasari.

3. Prasasti Nagarakertagama (1365 M)

Meskipun berbentuk kakawin (syair), naskah ini sering disetarakan nilainya dengan prasasti karena detail informasinya. Ditulis oleh Mpu Prapanca.

  • Isi: Menggambarkan dengan rinci “wisata keliling” Raja Hayam Wuruk ke seluruh penjuru kerajaan, daftar daerah-daerah taklukan, struktur pemerintahan, upacara keagamaan, serta kehidupan sosial masyarakat. Prasasti ini juga menyebutkan istilah “Negara Agung” dan “Nusantara” untuk menggambarkan wilayah kekuasaan Majapahit.
  • Makna Penting: Sebagai sumber paling komprehensif tentang puncak kejayaan Majapahit di bawah Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Konsep “Sumpah Palapa” Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara tercatat dalam teks ini.

4. Prasasti Canggu (1358 M) & Prasasti Trowulan (Abad ke-14)

Prasasti ini memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari dan sistem ekonomi Majapahit.

  • Isi: Prasasti Canggu membahas tentang aturan penyeberangan sungai, menunjukkan bahwa transportasi air sangat vital. Prasasti-prasasti Trowulan seringkali berisi tentang penetapan sima (tanah bebas pajak) untuk pemeliharaan tempat suci atau para pejabat.
  • Makna Penting: Membuktikan bahwa Majapahit memiliki sistem administrasi dan ekonomi yang terstruktur, dengan pengaturan pajak dan logistik yang maju.

Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Prasasti-Prasasti Ini?

Dari kumpulan prasasti tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa aspek penting peradaban Majapahit:

  1. Struktur Pemerintahan yang Kuat: Majapahit memiliki birokrasi yang jelas dengan raja di puncaknya, diikuti oleh para patih, bupati, dan pejabat daerah. Pengangkatan dan pemberian hadiah kepada pejabat setia adalah hal yang lazim.
  2. Perekonomian yang Maju: Aktivitas perdagangan (lokal dan internasional), pertanian, serta pengaturan pajak menunjukkan perekonomian yang kompleks dan tertata.
  3. Kemajuan Hukum dan Administrasi: Penetapan sima adalah bentuk kebijakan hukum dan administratif untuk mengatur tanah, penghasilan, dan kewajiban masyarakat.
  4. Kehidupan Sosial-Budaya yang Dinamis: Masyarakat Majapahit hidup dalam keberagaman agama (Hindu-Siwa, Buddha, dan kepercayaan lokal) yang harmonis, seperti yang tergambar dalam upacara-upacara yang disebutkan.

Kesimpulan

Prasasti-prasasti peninggalan Majapahit bukan sekadar batu mati. Mereka adalah saksi bisu yang berbicara lantang tentang kegemilangan sebuah peradaban. Melalui goresan huruf Jawa Kuno di atasnya, kita dapat merekonstruksi jejak sejarah, memahami strategi politik, dan membayangkan denyut kehidupan di masa keemasan Nusantara. Bukti sejarah Majapahit dari prasasti ini terus mengingatkan kita akan tingginya peradaban yang pernah berdiri di tanah air. Dengan mempelajarinya, kita tidak hanya menghargai masa lalu tetapi juga mengambil pelajaran berharga untuk membangun masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *